Jumat, 05 Juni 2020

Pertama kali Melihat Pocong dan Kerasukan

Melihat Pocong dan Kerasukan

Melihat Pocong dan Kerasukan

Kisah ini bermula ketika aku dan 3 temanku melakukan ritual pemanggilan arwah penasaran, atau mungkin bahasa populernya paranormal activity. Kenalkan namaku Dimas, aku mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas negeri di Banten.

Saat ini aku tinggal di kontrakan bersama 3 temanku, Wisnu, Yopi, dan Rio. Saat itu awal Februari, kami berempat hendak berkemas pindah kontrakan karena memang sudah jatuh tempo lebih 1 minggu yang harusnya habis akhir Januari, beruntung ibu kontrakan memberikan toleransi kepada kami. JokerDana
Kami berempat pindah kontrakan karena dirasa banyak gangguan mistis dan banyak juga gangguan dari nyamuknya. Kami mengisi selama 1 tahun (karena sistem kontrak) yang sebelumnya kontrakan itu sudah 4 tahun tak diisi.

Kali ini aku tidak berniat mendeskripsikan detail ukuran kontrakan kami, seperti pada umumnya kontrakan saja dan ini tidak ada kaitannya dengan pengalaman hororku. 

Nah singkat cerita aku dan ketiga teman lawakku itu akan berpisah dengan kontrakan horor itu, namun si Rio berinisiatif melakukan paranormal activity karena dirasa jengkel selama setahun hidup penuh gangguan.

Dari keempat orang ini hanya aku saja saat itu yang tidak bisa melihat dan merasakan mahluk halus. Yopi, Wisnu apalagi Rio masing-masing memiliki keahlian yang kurasa tidak normal tersebut.

Waktu menunjukkan pukul 01:00 Wib, kami memulai kegiatan tersebut dengan niatan mediasi (berkomunikasi dengan hantu) di mana saat itu Yopi sebagai Mediator. Aku hanya tersenyum melihat keanehan ketiga temanku tersebut.

Dimatikannya semua lampu di rumah itu, lalu diputar lagu Lingsir Wengi untuk memanggil semua hantu yang ingin berkomunikasi dan curhat kepada kita berempat. Karena Yopi memang sudah ahli dalam hal mediasi, tak selang lama langsung bereaksi dan dirinya kerasukan hantu yang mengaku sebagai Nyi Lastri. 

Nyi Lastri ini mengaku bahwa dirinya bukan penghuni kontrakan tetapi dirinya hadir karena ada energi yang mengundang ke rumah tersebut. Dirasa gagal oleh kita, Yopi langsung disadarkan. Yopi yang merasa tak mau sia-sia dengan tenaganya, meminta agar aku (yang masih polos) agar bisa memahami juga hal-hal mistis tersebut.

“Enggak asik nih kalo kita bertiga doing yang tau, kasian si Dimas enggak bakal paham hahahha,” sahut Yopi sambil menertawakanku.

“Iyalah kita bikin si Dimas bisa juga soal ginian, sepakat gua Yo,” timpal Rio.

Wisnu tidak berkata apa-apa, ia langsung menatap mataku dan seolah seperti memberikan kepercayaan.  JokerDana

“Sial,” gumamku.

“Udah ambil posisi lu duduk sila, terus hilangin pikiran kacau mesti tenang dan pejamin matanya,” kata Rio.

“Apaan dah gua kan gak nge iya in, gua gak mau ahh takut tiba-tiba liat setan. Gua bukan takut bro cuma kagetan kan lu tau gua gimana orangnya,” berontakku menolak ritual aneh itu.

“Dim, liat mata gua!. Lu aman ada kita bertiga bisa kok Cuma tenangin aja pikirannya,” Wisnu meyakinkan persis Mario Teguh pikirku.

Yaudah deh, kalo ada apa-apa kita udah ga temenan dah bodo amat,” kesalku kepada mereka. 

Singkat cerita aku mengikuti apa yang mereka inginkan untuk menjadi mediator. Konon katanya ketika kita menjadi mediator, maka kita mampu melihat sisi lain dari dunia ini. Ibaratnya kita mampu menembus pandangan dari si mahluk halus itu.

Dilakukannya ritual persis seperti saat mediatornya Yopi, diputar lagu Lingsir Wengi dengan kondisi lampu dimatikan. Berbeda dengan Yopi, aku memerlukan waktu yang sangat lama untuk membuat para hantu masuk kedalam tubuhku. 15 menit pertama aku betul-betul tak merasakan apa pun bahkan si Rio hampir marah marah.

 “Wey fokus dong Nu jangan becanda, lemes nih gua,” bentak Rio.

“Sorry yo (Rio), yakan emang gua susah buat serius orangnya. Ayo deh kita coba lagi,” ucapku.

“Hmmm,” tambah Rio dan kembali melanjutkan ritual sesat itu.

Ritual kedua ini aku berusaha menghilangkan semua pikiran yang kacau, dan mulai menenangkannya serta mengucap kata-kata

“Hadir, hadir, hadir sini masuk ke tubuhku,” ucapku sambil bergumam.

Tidak menunggu lama badanku terasa ada yang menyentuh dan menggerakkan namu posisi kesadaranku masih 80% karena bercampur ngantuk, wajar saja saat itu jam sudah menunjukkan sekitar pukul 02:00 WIB.

Mulai dari kedua sikutku terasa berat dan ingin mencakar lantai yang aku duduki, tenggorokanku sulit berbicara dan ingin menjerit rasanya. Kepalaku tertunduk ke bawah dan tak lama dari itu.

“Argghhhhhhh, mau pa kalian?, hahahahaha!,” aku berteriak setengah sadar juga tertawa puas meskipun taka da hal lucu saat itu.  JokerDana

“Siapa ini?, Assalamualaikum,” tanya Yopi.

Rio yang fokus mengontrol tubuhku dan Wisnu di sampingku sedang melihatku dengan tajam, aku bisa merasakan hawa keberadaan ketiga temanku.

“Aku @#Ghuhu8*,” ucap kacau ku saat ditanya nama oleh Rio.

Rupanya mahluk yang masuk ke tubuhku berjenis genderuwo dan sangat ingin menantang kami berempat, sontak Rio mencabut keluar mahluk itu dan ketika aku sadar, ketiga temanku memberikan ucapan selamat seolah aku baru saja mendapatkan prestasi yang besar.

“Gokil lu Dim akhirnya tau juga kan hal kayak ginian,” kata Dimas.

Aku yang belom terlalu sadar tiba-tiba berat lagi dan seperti ada yang masuk di badanku, lalu aku merinding dan menutup mata. Akan tetapi saat aku menutup mata aku menoleh ke sebelah kiri ku ada pocong sedang berdiri dan bergelendotan ke tubuhku.

Wajahnya yang hancur aku masih ingat sekali, lengkap dengan pakaian khasnya persis di tayangan film-film namun kali ini lebih seram. JokerDana

Tak tahu aku juga mengapa saat itu aku bisa melihat hantu, namun menurut Rio aku kerasukan mahluk lain dan otomatis bisa melihat si pocong. Dari kejadian itu aku sempat tak sadarkan diri 5 menit dan hingga saat ini aku bisa merasakan mereka baik yang mengancam ataupun yang mau berinteraksi.

Awalnya aku tak bisa mengontrol mereka semua, dan terus menerus keluar masuk silih berganti. Sebulan lamanya aku Hampir gila dibuatnya, namun kini sedikit demi sedikit aku mampu mengontrol diri dan bisa memahami kehadiran mereka.

Gimana??Seram ga?(*)

Kisah Mistis Jalanan Angker " Gunung Cilik "

Kisah Mistis Jalanan Angker " Gunung Cilik "

Kisah Mistis Jalanan Angker " Gunung Cilik "

Halo JokerReaders, pasti pernah denger dong "jalan angker" di sekitarmu? 

Mau di deket rumah, deket sekolah atau kantor, pasti ada aja kisah jalanan yang dianggap angker oleh warga sekitar.

Seperti kisah salah satu akun di Kaskus ini nih  Lewat akun itu, si pemilik membagikan sebuah kisah horror dua tahun lalu, tepatnya 12 April 2018 lalu. Konon, katanya kisah ini terjadi lama sebelum ibunya menikah. Saat itu, si Ibu masih tinggal di sebuah desa yang tak diberitahu lokasinya.

Namanya desa, pasti ada dong budaya atau adat khas yang masih dilestarikan biar nggak kemakan zaman. kita sebut saja Desa Ambar JokerDana

Nah, di Desa Ambar ini dulu ada pertunjukan kuda lumping yang masih populer banget. Dari muda sampe yang tua, mau dari latar belakang apapun, semua kumpul dan nonton pertunjukkan kuda lumping di desa itu.

Ceritanya, Ibu dan adiknya waktu itu jadi salah satu penonton pertunjukan kuda lumping malam itu. Acara berlangsung meriah, banyak warga yang datang dan terhibur menyaksikannya. Tapi tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat. Hingga akhirnya malam semakin larut.

Sehingga, Ibu dan tantenya itu memutuskan untuk pulang meski pertunjukan masih panjang. Berbekal sepeda motor lawas, kedua wanita itu melawan dinginnya malam dan kabut yang menutup jalan.

"Mbak, aku tahu jalan yang cepat!" kata si Tante yang menyetir.

"Terserah deh yang penting cepat sampai, daripada di marahin sama Ibu," kata Ibu dengan logat bahasa jawa.

Akhirnya keduanya memutuskan untuk memilih jalan pintas itu. Di simpangan jalan, Bibi memutuskan ambil jalan pintas yang dianggapnya bakal lebih cepat sampai ke rumah.

Ternyata, jalan yang mereka ambil adalah jalan yang gelap dan penuh semak-semak di sisi kiri dan kanan jalan. Jalan pintas yang dipilih ternyata membuat Ibunya merinding. Baru masuk jalan ini aja, si Ibu katanya udah menelan ludah sambil melihat pohon di sekelilingnya.

"Lewat sini aman gak?" tanya si Ibu.

"Sudah, bismillah aja, Mbak" jawab Bibi percaya diri.

Nggak lama, baru beberapa meter masuk dari simpang tadi, telinga Ibu berdenging. Udara dinginnya malam dan sunyinya suasana kala itu makin membuat Ibunya terus memandangi semak di sebelah kiri nya. Seperti ada hal yang mengganjal dari semak-semak itu. JokerDana

Kondisi jalan yang kurang bagus dan kabut yanh cukup tebal membuat si Bibi harus mengendarai motor dengan pelan dan hati-hati. Saat lampu motor menyapu jalanan, tampak sesuatu di depan mereka.

Sebuah benda yang lebih besar daripada kambing tapi lebih kecil dari sapi. Makin lama keduanya makin mendekat. Tiba-tiba benda itu bergerak saat motor hanya berjarak beberapa meter di depannya.

Ternyata, sosok seorang nenek tua berambut putih dengan mata menyala muncul di hadapan mereka. Tanpa selembar kain di tubuhnya, sang nenek berjalan merayap seperti seekor laba-laba.

"Lihat!!" teriak Ibu.

Melihatnya, si Bibi langsung meninjak rem dan motor pun berhenti.

"Ada apa toh mbak?!" kata Bibi kesal.

"Tadi ada yang nyebrang" jawab si Ibu.

"Mana Mbak? Aku gak lihat apa-apa" balas Bibi.

Jawaban si adik pun makin membuat Ibunya kebingungan.

"Iya, tadi dia nyebrang masuk ke semak yang di kiri" timpal Ibu.

Merinding mendengar perkataan si kakak, Bibi langsung tancap gas kencang-kencang tanpa peduli kondisi jalan malam itu. Untungnya keduanya selamat sampai di rumah orang tua mereka.

"Kalian ini kok pulang malam banget?!" kata sang Nenek yang telah menunggu Ibu dan Bibi.

"Hah? Jam berapa toh Buk?" sahut Bibi ke Nenek.

"Lha lihat itu sudah jam 2 malam" jawab Nenek.

"Hah?!!" keduanya pun terkejut.

Ibu pun menceritakan soal jalanan yang mereka tempuh untuk sampai ke rumah malam itu.

"Owalah dasar gila! Ngapain kalian lewat situ? Untung bisa pulang!" kata Nenek.

"Lha kenapa toh Buk?" tanya Ibu.

Ternyata, konon jalan itu dikenal dengan "Gunung Cilik" atau gunung kecil. Maksudnya, jalan itu adalah jalanan melewati bukit yang kiri nya merupakan turunan atau biasa disebut jurang kecil.

Jelas aja jalur itu jarang dilewati orang, bahkan di hari tertentu nggak boleh ada yang melintas. Ngerinya lagi, ternyata jalan itu sering jadi jalur iring-iringan jenazah! Iring-iringan itu selalu mucul dari ujung dan menghilang tiba-tiba ketika mendekati simpangan. Hiiii. JokerDana

Tapi katanya sih, kalau nekat mau lewat sebaiknya bunyikan klakson guna untuk menghentikan nenek-nenek yang mau menyebrang. Kaya apa yang ditemui Ibu dan Bibi nya itu, guys.

Bahkan katanya sering juga ada kecelakaan, baik ringan sampai parah semua pernah kejadian di sana. Rata-rata, pengguna jalan yang apes itu nggak bisa mengendalikan kendaraannya. Sering juga terdengar suara orang menggumam dengan nada seperti berdoa alias komat-kamit.

Duh, kalau udah denger yang kaya begitu, pengendara katanya harus banget segera keluar jalur itu. Atau nggak, ya nasibnya akan sama seperti pengguna jalan yang sial lainnya.

Hm, Ngeri juga ya guys. Kalau di daerahmu, ada juga nggak sih "jalan angker" kaya cerita tadi?(*)

Kamis, 04 Juni 2020

Cerita Mistis Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo

Cerita Mistis Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo

Cerita Mistis Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo

Rumah sakit adalah sebuah tempat di mana orang-orang yang sakit dirawat untuk mendapatkan kesembuhan. Rumah sakit juga tak jarang menjadi tempat terakhir seseorang menjalani kehidupannya di dunia ini. Oleh karena itu, kita dapat menemukan ruang khusus bagi mereka yang telah meninggal.

Ruang tersebut dikenal dengan nama kamar mayat. Ruangan ini menjadi salah satu ruangan yang paling ditakuti oleh siapa pun yang berkunjung ke rumah sakit. Kehadiran mayat-mayat yang ada di ruang tersebut tentu saja membuat bulu kuduk siapa pun bakal berdiri. Hal itu pula yang menyebabkan rumah sakit menjadi salah satu tempat paling angker di dunia.

Sejalan dengan hal itu, berbagai kisah horor dan penampakan pun mulai bermunculan. Berikut ini ada kisah horor dari rumah sakit Dokter Cipto Mangunkusumo (RSCM) – Jakarta. Pengalaman mistis ini dialami langsung oleh pasien maupun kerabat pasien. Nama yang ada di artikel ini disamarkan guna melindungi privasi dari yang bersangkutan. Kalau begitu, langsung aja kita simak bareng-bareng kisahnya! JOKERDANA

Cerita horor yang pertama berasal dari RSCM yang berada di Jakarta Pusat. Rumah sakit ini sendiri pertama kali diresmikan dan dibuka pada tahun 1919. Sudah sangat tua, bukan? Nyatanya hal itu selaras dengan sangat banyaknya pengalaman mistis di tempat ini. Salah satunya berasal dari seorang mahasiswa bernama Romli.

Pada suatu malam, ia tengah berjalan pulang menuju rumahnya. Namun di tengah perjalanan, ia melihat segerombolan orang tengah berkumpul di pinggir jalan. Ia pun lantas menghampiri gerombolan tersebut.

Nah, ternyata orang-orang di sana berkumpul lantaran tengah membantu seorang korban kecelakaan. Romli pun lantas menyadari bahwa korban tersebut adalah teman sekampusnya. Dengan bergegas, ia menolong temannya tersebut dan membawanya ke rumah sakit terdekat dengan bantuan warga sekitar.

Kebetulan rumah sakit terdekat dengan lokasi kejadian pada waktu itu adalah RSCM sehingga Romli pun membawa temannya untuk berobat ke rumah sakit tersebut.

Sesampainya di rumah sakit, teman Romli langsung mendapatkan perawatan intensif. Romli pun mencoba untuk menghubungi kedua orangtua temannya. Namun ternyata kedua orangtua temannya itu tengah berada di luar kota dan baru bisa tiba di rumah sakit pada esok pagi.

Romli pun dimintai tolong oleh kedua orangtua temannya agar menjaga temannya itu hingga esok pagi tiba. Setelah mengiyakan, Romli kemudian meminta izin kepada kedua orangtuanya untuk dapat menemani temannya yang tengah terbaring lemas di RSCM. Setelah itu, ia pun pergi menuju ruang di mana temannya tengah mendapatkan perawatan. JOKERDANA

Waktu telah menunjukkan pukul 23.30. Suasana rumah sakit pun begitu sepi. Romli yang sedari tadi berusaha untuk tidur tetap saja terjaga lantaran masih syok dengan kejadian yang dialami oleh temannya. Akhirnya ia pun memutuskan untuk membeli segelas kopi guna menghilangkan rasa bosan menunggu kantuk yang tak kunjung tiba.

Ia kemudian bertanya lokasi kantin kepada seorang perawat yang kebetulan ditemui di salah satu lorong RSCM. Namun, alih-alih mendapat petunjuk, Romli malah bingung karena penjelasan dari perawat yang sedikit tidak jelas. Akhirnya ia pun memutuskan untuk menggunakan instingnya demi mendapatkan segelas kopi.

Nah, ketika tengah berjalan-jalan di lorong yang gelap, ia mencium aroma obat-obatan yang sangat menyengat. Selang beberapa menit, ia pun mendengar suara aneh seperti orang yang tengah berbisik. Suara tersebut terdengar berasal dari lorong yang ada di depannya. Karena penasaran, ia pun mendekati sumber suara.

Anehnya, ketika Romli memasuki bangsal di mana sumber suara tersebut berasal, suara aneh itu malah menghilang. Romli pun melihat sekelilingnya yang tampak sangat berantakan.

Kemudian, pandangan Romli diarahkan ke sebuah meja yang terletak di sudut ruangan. Saat itu memang kondisi bangsal sangat minim cahaya sehingga ia harus sedikit memicingkan matanya guna mendapat penglihatan yang fokus.

Setelah berusaha untuk melihat dengan jelas, ia lantas terkejut karena melihat sepotong kepala wanita berambut panjang tergeletak di atas meja tersebut. Ngerinya, wajah dari wanita itu tampak tersenyum dengan tatapan tajam ke arah Romli sambil tertawa cekikikan. Sontak Romli langsung kaget dan lemes dengan apa yang baru saja dilihatnya. Ia pun bergegas keluar dari ruangan tersebut dengan tergesa-gesa.

Namun, baru saja sampai di depan bangsal, ia terjatuh lantaran tersandung sesuatu. Setelah mencari tahu apa yang membuatnya tersandung, ternyata ia semakin ketakutan lantaran yang membuatnya tersandung adalah tubuh seorang pria yang tidak memiliki kaki dan tangan.

Ngerinya lagi pria tersebut menatap Romli dengan tatapan kosong tanpa ekspresi apa pun. Romli pun segera bangun dan bergegas lari meninggalkan bangsal hingga akhirnya ia menabrak satpam yang tengah bertugas pada malam itu.

Satpam tersebut kaget melihat kondisi Romli dengan wajah yang sangat pucat sambil gemetar ketakutan. Romli lantas dibawa oleh satpam menuju pos untuk ditenangkan.

Setelah diberi minum, Romli menceritakan kejadian yang barusan dialaminya. Mendengar cerita dari Romli, satpam itu pun mengiyakan dan menjelaskan bahwa ruangan tersebut merupakan bekas instalasi bedah umum dan sudah lama tidak digunakan.

Satpam itu juga menceritakan bahwa di tempat itu memang sangat angker dan cukup sering memunculkan penampakan hantu berupa potongan tubuh manusia. JOKERDANA

Romli yang masih ketakutan kemudian meminta untuk diantarkan ke ruang ICU tempat temannya dirawat. Sesampainya di ruangan ICU, Romli tidak pernah meninggalkan ruangan itu hingga pagi menjelang karena saking ketakutannya. 

Gimana seram bukan ?
Nantikan Kisah Mistis lain nya yah (*)

Cerita Horor yang Berasal dari Kisah Nyata

Cerita Horor yang Berasal dari Kisah Nyata

Cerita Horor yang Berasal dari Kisah Nyata

Tanpa kita sadari atau tidak, sebenarnya ada makhluk lain tak kasat mata yang hidup di antara kita. Normalnya mereka tidak terlihat, namun beberapa orang yang memiliki kemampuan khusus biasanya dapat melihat wujud asli makhluk tersebut. 

Beberapa kejadian horor pun kerap terjadi di sekitar kita, hingga akhirnya banyak orang yang meyakini bahwa hal-hal mistis bisa terjadi kapan saja di sekeliling kita. Cerita-cerita horor tidak hanya khayalan atau karangan manusia semata, tapi ada juga yang memang berangkat dari kisah nyata. 

Dirangkum Joker dari berbagai sumber, berikut ini 3 cerita horor nyata yang menyeramkan dan bikin kamu merinding: 

1. Kamar Kosong di Rumah Sakit 
Diceritakan, tiga orang perawat sedang bertugas shift malam di salah satu rumah sakit di Jakarta. Ketiga orang ini secara bergantian mengurus kebutuhan dari satu pasien ke pasien lainnya. Di salah satu lantai rumah sakit, ada sebuah kamar kosong yang menjadi gudang sementara. Ketiga perawat yang berjaga pun diberi pesan untuk selalu menutup pintu kamar kosong itu jika tidak ada keperluan, terutama saat malam hari.  JokerDana

Saat itu, pasien di salah satu kamar menekan tombol bantuan. Salah satu perawat bergegas menuju kamar tersebut sambil mengecek jam di tangannya. Ketika berjalan menuju kamar pasien yang membutuhkannya, dia melewati kamar kosong itu. Dia melihat pintunya tidak tertutup dan lampunya menyala. Di dalam ruangan itu, ada sebuah kursi yang menghadap ke jendela di ujung ruangan. 

Awalnya, dia berpikir kalau cleaning service lupa menutup kamar itu. Dia pun menuju kamar pasien dan ternyata infus pasien sudah hampir habis. Ia kemudian pergi mengambil infus di ruang obat dekat ruang perawat. Otomatis, dia harus melewati kamar kosong itu kembali. 

Namun anehnya, posisi kursi yang semula ia lihat tadi sudah berubah. Posisinya kini menghadap ke celah pintu. Dia pun hanya lewat saja dan mengambil infus di ruangan obat. Setelah itu, dia bergegas kembali ke ruang pasien dan melewati kamar kosong itu. Namun, posisi kursi saat itu sudah di tengah ruangan. Tapi, perawat itu tetap menghiraukannya. 

 Setelah memasang infus baru si pasien, perawat tersebut pun melewati kamar kosong itu lagi. Sontak dia langsung kaget, lemas, dan menangis. Posisi kursi itu sudah berada di depan celah pintu dan dia melihat ada sesosok makhluk duduk di situ. 

2. Ikut Salat 
Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB, gadis itu pun terbangun setelah sempat tertidur sejak pulang sore tadi dari kampus. Ia terbangun karena ingat kalau dia belum salat Isya, bahkan tak sengaja melewatkan salat Maghrib. Dengan memaksakan diri, dia pun menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu. Letak kamar mandi berada di ujung lorong asrama mahasiswa yang ia tempati. 
Setelah berwudhu, dia pun mengenakan mukena dan menggelar sajadah di kamarnya. Dia kemudian mengambil posisi berdiri, mengucapkan takbir dan memulai salat. Awalnya tidak ada hal aneh saat salat, namun ketika duduk di antara dua sujud di rakaat ketiga, dia mendengar suara doa dalam salat. 

Suara itu terdengar berasal dari belakangnya, seperti makmum. Sempat terpikir, mungkin saja itu adalah suara Ila, penghuni kamar depan kamarnya yang sering masuk tiba-tiba. Untuk memastikan perasaannya itu, dia mengintip makmum itu saat sujud. Dilihatnya ada kain putih seperti ada seseorang yang sujud juga di belakangnya.  JokerDana

 Saat salam, dia terkejut karena tidak ada siapa-siapa di belakangnya. Merasa ada yang tak beres, dia keluar dan mengetuk kamar Ila. Namun, tidak ada jawaban dari dalam kamar. Dia pun baru teringat kalau Ila baru saja pulang kampung hari ini. Dia kemudian menghubungi Tamara, tetangga kamar sebelahnya. 

Nyatanya, Tamara sudah balik ke Pontianak sore itu. Usai menelepon Tamara, gadis itu merasa ada seseorang yang duduk di belakangnya. Perasaannya semakin tak karuan, merinding, namun dia hanya bisa membaca kalimat doa sambil memejamkan mata. 

 3. Sopan Horror 
Cerita ini berangkat dari pengalaman seorang remaja yang berasal dari keluarga penganut paham Kejawen. Sejak kecil, dia sudah terbiasa melihat hal-hal gaib di sekitarnya. Mawar dan Dewi adalah dua sahabatnya sedari SMA. 

Suatu sore jelang Maghrib, mereka bertiga hendak pulang usai mengikuti kegiatan tambahan. Mereka pun melewati dua jalur sebelum tiba di gerbang depan. Jalur singkat yang memotong itu harus melewati gang sempit atau jalur panjang yang mengitari lapangan sepak bola sekolah mereka. 

Remaja itu pun sering melihat ada sesosok makhluk di gang sempit itu. Dia pun memperingatkan kedua temannya untuk tidak lewat jalur itu supaya 'tidak mengganggu'. Dewi langsung paham, namun Mawar tetap keukeuh lewat jalan itu, bahkan sambil bernyanyi. 

Mereka pun akhirnya bertemu di gerbang sekolah. Mawar sengaja melakukan itu, hanya untuk membuktikan bahwa apa yang dikatakan dua temannya itu tidak benar. Tapi keesokan paginya, Mawar tiba-tiba muncul di depan rumah gadis remaja itu sambil menangis terisak-isak.  JokerDana

Rupanya, Mawar diikuti oleh seorang wanita, pria, anak kecil, dan nenek-nenek. Mereka semua adalah makhluk gaib yang selepas pulang sekolah kemarin mengikuti Mawar. Gadis itu pun membawa Mawar kepada pamannya yang seorang paranormal untuk ditolong. Setelah dilihat, paranormal itu mengatakan bahwa makhluk-makhluk yang mengikuti Mawar tidak berniat jahat, justru mereka ingin mengajarinya supaya lebih sopan. (*)